Kamis, 09 Mei 2013

MENINGKATKAN KUALITAS DIRI MELALUI SUPERVISI PENDIDIKAN




MENINGKATKAN KUALITAS DIRI
MELALUI SUPERVISI PENDIDIKAN
Di ajukan untuk memenuhi persyaratan mata kuliah
Profesi Keguruan
DOSEN PENGAMPU :
ASMARIANI,S.Pd.I,M.A


 




DI SUSUN OLEH :
Kelompok 10
                                      Nama         :        Nurul Aulia
                                      NIMKO      :        1209.10.06238
                                      Semester  :        VI B PGMI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AULIAURRASYIDIN TEMBILAHAN
2013


KATA PENGATAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,karena dengan izin dan ridho-Nya makalah yang sangat sederhana  ini dapat penulis rampungkan.
Sholawat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa kedamaian dan rahmat bagi semesta alam,yang membuat dunia ini terang gemilang dengan ilmu pengetahuan.
Ucapan terima kasih tak lupa penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini,baik dari segi materi,tenaga dan do’a.Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini tentunya banyak terdapat kesalahan dan kesilafan.Untuk itu penulis minta ma’af sebesar-besarnya.
Penulis berharap makalah ini sedikit banyaknya memberikan manfaat khususnya bagi penulis sendiri.
Akhirnya kepada Allah jua penulis memohon ampun, kalau sampai terjadi kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Besar harapan kami atas masukan guna perbaikan isi materi dari makalah ini.
Semoga apa yang kami susun bermanfaat.
Amiiin ya Robal’alamin. . . . . . . .
                                                                                                     Sungai Luar, 02 Maret 2013
                                                                                                                  Kelompok 10
                                                                                                                    Nurul Aulia


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................       i
DAFTAR ISI............................................................................................................................       ii
BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar belakang...........................................................................................................       1
B.   Rumusan masalah....................................................................................................       1
C.   Tujuan pembahasan.................................................................................................       2
BAB II PEMBAHASAN
A.   Pengertian hakikat supervisi...................................................................................       3
B.   Prinsip-prinsip supervisi pendidikan.....................................................................       4
C.   Pendekatan supervisi pendidikan..........................................................................       5
D.   Tekhnik-tekhnik supervisi pendidikan ..................................................................       7
E.   Fungsi dan tujuan supervisi ...................................................................................       8
BAB III PENUTUP
A.   Kesimpulan................................................................................................................   11
B.   Saran...........................................................................................................................   11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................   12






BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar belakang

Setiap Guru selalu berusaha untuk  meningkatkan dan mengembangkan  kemampuan dirinya. Kualitas proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh kualitas kinerja guru. Dengan demikian usaha untuk meningkatkan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar perlu secara terus menerus mendapatkan perhatian dari penanggung  jawab sistem pendidikan. Peningkatan ini akan lebih berhasil apabila dilakukan oleh guru dengan kemauan dan usaha mereka sendiri. Namun seringkali guru masih memerlukan bantuan dari orang lain, karena ia belum mengetahui atau belum memahami jenis, prosedur, dan mekanisme memperoleh berbagai sumber yang sangat diperlukan dalam usaha meningkatkan kemampuan mereka. Pengetahuan tentang supervisi memberikan bantuan kepada guru-guru dan calon guru dalam merencanakan dan melaksanakan peningkatan professional mereka dengan memanfaatkan sumber yang tersedia. 

B.   Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.    Apa pengertian hakikat supervisi ?
2.    Apa prinsip-prinsip supervisei pendidikan ?
3.    Bagaimana pendekatan yang dilakukan dalam supervisi pendidikan ?
4.    Apa saja tekhnik-tekhnik supervisi pendidikan ?
5.    Apa saja peranan supervisi pendidikan dalam meningkatkan kemampuan diri guru ?


C.   Tujuan

Adapun tujuan dalam pembahasan makalah ini adalah :
1.    Memahami pengertian hakikat supervisi.
2.    Mengetahui prinsip-prinsip supervisi pendidikan.
3.    Mengetahui pendekatan dalam supervisi pendidikan.
4.    Mengetahui tekhnik-tekhnik supervisi pendidikan
5.    Mengetahui peranan supervisi pendidikan dalam meningkatkan kemampuan diri guru
















BAB II
PEMBAHASAN
MENINGKATKAN KUALITAS DIRI
MELALUI SUPERVISI PENDIDIKAN
A.   Pengertian hakikat supervisi

Secara etimologi, istilah supervisi berasal dari bahasa inggris supervision yang berarti kepengawasan. Pelaku atau pelaksanaannya disebut supervisor dan orang yang disupervisi disebut subjek supervisi. Secara morfologis, supervisi terdiri dari dua kata, yaitu super (atas) dan vision (pandang, lihat , amati, atau awasi). Supervisi, karenanya diberi makna melihat, melirik, memandang, mengamati, atau mengawasi dari atas.
Menurut Adams dan dickey (1959) mendefinisikan bahwa supervisi adalah program yang berencana untuk memperbaiki pengajaran.[1]
Menurut Burton dan Bruckner (1955) supervisi adalah suatu tekhnik pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.[2]
Menurut Wiles (1995) mendefinisikan supervisi sebagai bantuan dalam pengembangan situasi belajar mengajar.[3]
Dari penjelasan diatas dapat penulis simpulkan bahwa hakikat supervisi pendidikan adalah usaha memberi layanan dan bantuan dari pihak atasan kepada para guru dan pihak sekolah lainnya dalam menangani belajar para peserta didik, untuk memperbaiki situasi belajar mengajar agar para peserta didik dapat belajar secara efektif dan efisien dengan prestasi dan mutu belajar yang semakin meningkat.

Dalam menjalankan tugasnya, seorang supervisor harus memiliki kompetensi (kemampuan).[4] Kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki seorang supervisor adalah :
a.    Supervisor adalah orang yang beragama,agama membuat supervisor selalu ingat bahwa diatasnya masih ada yang berkuasa. Dengan demikian supervisor selalu mawas diri.
b.    Supervisor harus berprikemanusiaan.
c.    Supervisor harus berperasaan social.
d.    Supervisor harus bersifat demokratis.
e.    Supervisor harus memiliki kepribadian yang simpatik.
f.     Supervisor harus terampil dalam berkomonikasi.
g.    Supervisor harus bersikap ilmiah.
h.    Supervisor harus menguasai tekhnik-tekhnik supervisi.
i.      Supervisor harus bekerja berdasarkan tujuan.
j.      Supervisor harus dapat membuat alat evaluasi dalam rangka supervisinya.
k.    Supervisor harus patuh pada etika jabatannya.
           
B.   Prinsip-prinsip supervisi pendidikan

 Dalam Pelaksanaan Supervisi pendidikan tidak terlepas akan pertimbangan prinsip-prinsip yang ada. Menurut Sahertian prinsip supervisi adalah :
a.    Prinsip ilmiah(Scientific)
Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data objectif yang diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar.
b.    Prinsip demokratis
Layanan dan bantuan yang diberikan kepada guru didasarkan hubungan kemanusiaan yang akrab dan hangat,sehingga guru-guru merasa aman dalam menjalankan tugasnya.
c.    Prinsip kerja sama
Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah asingnya supervisi sharing of idea, memberi support mendorong, menstimulasi guru, sehingga mereka meras tumbuh bersama.
d.    Prinsip konstruktif dan kreatif
Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi dan kreatifitasnya jika supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan,bukan melalui cara-cara yang menakutkan.
Adapun prinsip-prinsip supervisi yang lain diantaranya yaitu:
      a.      Mengutamakan prakarsa dan tanggung jawab kepala sekolah.
      b.      Mengutamakan hubungan kemitraan.
      c.      Demokratis
      d.      Berorientasi kebutuhan dan aspirasi kepala sekolah.
      e.      Saran-saran perbaikan segera diberikan.
      f.       Bersifat bantuan untuk meningkatkan kemampuan manajerial kepala sekolah.
      g.      Bersifat terbuka dan adil dalam penilaian.
      h.      Dilakukan secara terus-menerus.

C.   Pendekatan dalam supervisi

Mempelajari berbagai pendekatan dalam supervisi memungkinkan guru untuk mempunyai wawasan yang lebih luas tentang kegiatan supervisi. Dengan demikian, guru dapat berperan serta dalam melakukan pilihan tentang cara bagaimana supervisor itu akan membantunya. Pendekatan itu antara lain :
Menurut Glickman ada tiga pendekatan (orientasi supervisi) yang diterapkan supervisor didalam melakukan supervisi, antara lain :
a. Pendekatan Direktif
Pada pendekatan ini yang menonjol dari supervisor adalah tanggung jawab supervisi lebih banyak berada pada supervisor. Supervisor menganggap bahwa dengan tanggung jawab itu ia dapat melakukan perubahan perilaku mengajar dengan memberikan pengarahan yang jelas terhadap setiap rencana kegiatan yang dievaluasi.
Walaupun pola ini dianggap kurang efektif dan bahkan mungkin kurang manusiawi karena guru tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya dan kreativitasnya, namun ada pula guru yang lebih suka disupervisi dengan pendekatan ini. Menurut Glickman menyatakan bahwa guru baru ternyata suka dengan pendekatan direktif, karena dengan pendekatan ini ia berhasil memperbaiki perilaku mengajarnya.
b. Pendekatan Kolaboratif
Tugas supervisor dalam hal ini adalah mendengarkan dan memperhatikan secara cermat akan keprihatinan guru terhadap masalah perbaikan mengajarnya dan juga gagasan-gagasan guru untuk mengatasinya. Selanjutnya supevisor bisa meminta penjelasan guru apabila ada hal-hal yang kurang dipahaminya.
Pembimbingan kolaboratif sebuah proses terstruktur dan berkelanjutan antara dua atau lebih pembelajar profesional untuk memungkinkan mereka menanamkan pengetahuan, keterampilan dari sumber-sumber ke dalam praktik sehari-hari. Pembimbing kolaboratif adalah para pembelajar profesional yang berkomitmen untuk saling bertukar pembelajaran dan untuk saling memberikan dukungan tanpa menghakimi (memvonis) dengan didasarkan pada praktik pembelajaran mereka sendiri. Cara ini dapat mendukung dan mempertahankan kemitraan sukarela dan terstruktur yang mana masing-masing guru mengaitkan masukan dengan praktik sehari-hari yang tetap didampingi secara berkelanjutan oleh pengawas sekolah sebagai supervisor.
Pembimbingan kolaboratif merupakan aktivitas yang mendorong dan meningkatkan cara mengajar guru, antara lain :
1) Mengembangkan pemahaman bersama atas tujuan-tujuan tertentu.
2) Mengamati, berpendapat dan mendiskusikan praktik pembelajaran untuk meningkatkan kesadaran.
3) Sharing pengalaman belajar bersama.
4) Membuat perencanaan pembelajaran bersama.
5) Menyusun rencana tindakan bersama.
6) Bersama-sama menganalisis pengalaman pembelajaran.
c. Pendekatan Nondirektif
Pola ini adalah dari premis bahwa belajar adalah pengalaman pribadi, sehingga pada akhirnya individu harus mampu memecahkan masalahnya sendiri. Peranan supervisor di sini adalah mendengarkan, mendorong atau membangkitkan kesadaran diri dan pengalaman-pengalaman guru. Oleh karena itu pendekatan ini bercirikan perilaku di mana supervisor mendengarkan guru, mendorong guru, mengajukan pertanyaan, menawarkan pemikiran bila diminta dan membimbing guru melakukan tindakan. Tanggung jawa supervisi lebih banyak berada pada guru . Jadi perbedaan ketiga pendekatan ini adalah terletak pada besar kecilnya tanggung jawab supervisor dan guru pada saat proses supervisi dengan menonjolnya perilaku-perilaku supervisi tertentu pada masing-masing pendekatan.
D.   Tekhnik-tekhnik supervisi pendidikan

Supervisi dapat dilakukan dengan berbagai cara, dengan tujuan agar apa yang diharapkan bersama dapat menjadi kenyataan. Secara garis besar, tekhnik supervisi dapat dibedakan menjadi dua,[5] yaitu :
1.      Tekhnik perorangan
Teknik perorangan ialah supervisi yang dilakukan secara perorangan. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain :
a.    Mengadakan kunjungan kelas (classroom visitation)
b.    Mengadakan kunjungan observasi (observation visits)
c.    Membimbing guru-guru tentang cara-cara mempelajari pribadi siswa atau mengatasi prablema yang dialami siswa.
d.    Membimbing guru-guru dalam hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan kurikulum sekolah.
2.      Tekhnik kelompok
Tekhnik kelompok ialah supervisi yang dilakukan secara kelompok. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain :
a.    Melakukan pertemuan atau rapat (meetings)
b.    Mengadakan diskusi kelompok (group discussions)
c.    Mengadakan penataran-penataran (inservice-training)


3.    Fungsi dan tujuan supervisi
Supervisi pendidikan memiliki beberapa fungsi, Menurut Baharuddin Harahab (1983) adalah sebagai berikut :
a.    Supervisi dapat menemukan kegiatan yang sudah sesuai dengan tujuan dan yang belum sesuai dengan tujuan.
b.    Supervisi dapat memberi keterangan tentang apa yang perlu dibenahi lebih dahulu.
c.    Melalui supervisi dapat diketahui petugas (guru,kepala sekolah) yang perlu ditatar dan yang perlu diganti.
d.    Melalui supervisi dapat diketahui buku yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran.
e.    Melalui  supervisi dapat diketahui kelemahan kurikulum.
f.     Melalui supervisi mutu proses belajar dan mengajar dapat ditingkatkan serta sesuatu yang baik dapat dipertahankan.

Menurut Sahertian (2000) tujuan supervisi adalah memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas belajar siswa.[6] Bukan saja memperbaiki kemampuan mengajar tapi juga untuk pengembangan potensi dan kualitas guru. Pendapat ini sesuai dengan apa yang dikemukakan Olive bahwa sasaran supervisi pendidikan ialah sebagai berikut :
a.    Mengembangkan kurikulum yang sedang dilaksanakan di sekolah.
b.    Meningkatkan proses belajar mengajar di sekolah.
c.    Mengembangkan kemampuan seluruh staf di sekolah.

Dengan demikian tujuan supervisi dalam meningkatkan mutu kerja guru adalah sebagai berikut :
a.  Membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuan tersebut.
b.  Membantu guru dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya.
c.   Membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif, bekerjasama secara akrab dan bersahabat serta saling menghargai satu dengan lainnya.
d.  Meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa.
e.  Meningkatkan kualitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi, keahlian dan alat pengajaran.
f.    Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik.
g.  Meningkatkan keefektifan dan efisiensi sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa.




























BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan

Dari penjelasan tentang pengertian supervisi yang dikemukakan para ahli diatas dapat disimpulkan bahwasanya supervisi adalah suatu layanan dan bantuan yang diberikan dari pihak atas kepada guru-guru dan pihak sekolah dalam memperbaiki pengajaran agar pengajaran akan lebih baik lagi.
Dalam pelaksanaanya supervisi tidak terlepas dari prinsip-prinsip yang harus dilaksanakan,prinsip tersebut adalah prinsip ilmiah (Scientific), prinsip demokrasi, prinsip kerja sama, prinsip konstruktif dan kreatif.
Supervisi memiliki beberapa tekhnik,tekhnik tersebut ada dua, yaitu supervisi perorangan dan supervisi kelompok.
Dalam peranannya dalam meningkatkan kualitas mutu guru dalam mengajar supervise mampu memperbaiki kinerja guru dalam mengajar agar lebih baik lagi dan mampu menjalankan tugasnya dengan professional.

B.   Saran

Dalam pembuatan makalah ini tentunya masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan yang tidak disadari penulis. Penulis mengharapkan kritikan dan saran dari semua pihak agar makalah ini lebih baik.







DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, M. ngalim. 1993. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.
Purwanto, M. ngalim. dkk. 1992. Administrasi Pendidikan,  Jakarta : PT. Mutiara Sumber Widya.
Soetjipto. dan Raflis kasasi. 1994. Profesi Keguruan, Jakarta : Rineka cipta.
Zainal aqid, dan Elham Rahmanto. 2007. Membangun Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah, Bandung : Yrama Widya.
Ahmad azhari, 2003. Supervisi Rencana Program Pembelajaran, Ciputat : Rian Putra.
www.arminaperdana.blogspot.com, http://grosirlaptop.blogspot.com



[1] Zainal aqib, Membangun Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah. (Bandung : Yrama Widya,2007) hal. 187
[2] Ibid, hal. 188
[3] Soetjipto, Profesi Keguruan. (Jakarta : Rineka Cipta, 1994) hal. 233
[4] Zainal aqib, Membangun Profesionalisme Guru  dan Pengawas Sekolah. (Bandung : Yrama Widya, 2007) hal. 188
[5] Purwanto, M. Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan. (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1993) hal.120
[6] Zainal aqib, Membangun Profesionalme Guru dan Pengawas Sekolah. (Bandung : Yrama Widya,2007) hal. 190

1 komentar:

  1. makasi, setelah membaca saya sedikit tau tentang supervisi,,, manfaat sekali buat tambahan data reverensi tugasku :D

    BalasHapus