MENINGKATKAN KUALITAS DIRI
MELALUI SUPERVISI PENDIDIKAN
Di ajukan untuk memenuhi persyaratan mata kuliah
Profesi Keguruan
DOSEN PENGAMPU :
ASMARIANI,S.Pd.I,M.A
DI
SUSUN OLEH :
Kelompok 10
Nama : Nurul
Aulia
NIMKO : 1209.10.06238
Semester : VI
B PGMI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AULIAURRASYIDIN TEMBILAHAN
2013
KATA PENGATAR
Segala
puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,karena dengan izin dan
ridho-Nya makalah yang sangat
sederhana ini dapat penulis
rampungkan.
Sholawat dan salam semoga tetap dilimpahkan
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa kedamaian dan rahmat
bagi semesta alam,yang membuat dunia ini terang gemilang
dengan ilmu pengetahuan.
Ucapan
terima kasih tak lupa penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini,baik dari segi materi,tenaga dan do’a.Penulis
menyadari bahwa dalam makalah ini tentunya banyak terdapat kesalahan dan
kesilafan.Untuk itu penulis minta ma’af sebesar-besarnya.
Penulis berharap makalah ini
sedikit banyaknya memberikan manfaat khususnya bagi penulis
sendiri.
Akhirnya kepada Allah jua penulis memohon ampun, kalau
sampai terjadi kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Besar
harapan kami atas masukan guna perbaikan isi materi dari makalah ini.
Semoga apa yang kami susun bermanfaat.
Amiiin ya Robal’alamin. . . . . . . .
Sungai
Luar, 02 Maret 2013
Kelompok
10
Nurul
Aulia
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan pembahasan................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian hakikat supervisi................................................................................... 3
B. Prinsip-prinsip supervisi pendidikan..................................................................... 4
C. Pendekatan supervisi pendidikan.......................................................................... 5
D. Tekhnik-tekhnik supervisi pendidikan .................................................................. 7
E. Fungsi dan tujuan supervisi ................................................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................................ 11
B. Saran........................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 12
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Setiap Guru selalu
berusaha untuk meningkatkan dan
mengembangkan kemampuan dirinya.
Kualitas proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh kualitas kinerja guru.
Dengan demikian usaha untuk meningkatkan kemampuan guru dalam proses belajar
mengajar perlu secara terus menerus mendapatkan perhatian dari penanggung jawab sistem pendidikan. Peningkatan ini akan
lebih berhasil apabila dilakukan oleh guru dengan kemauan dan usaha mereka
sendiri. Namun seringkali guru masih memerlukan bantuan dari orang lain, karena
ia belum mengetahui atau belum memahami jenis, prosedur, dan mekanisme
memperoleh berbagai sumber yang sangat diperlukan dalam usaha meningkatkan
kemampuan mereka. Pengetahuan tentang supervisi memberikan bantuan kepada
guru-guru dan calon guru dalam merencanakan dan melaksanakan peningkatan
professional mereka dengan memanfaatkan sumber yang tersedia.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian hakikat supervisi ?
2. Apa prinsip-prinsip supervisei pendidikan ?
3. Bagaimana pendekatan yang dilakukan dalam supervisi
pendidikan ?
4. Apa saja tekhnik-tekhnik supervisi pendidikan ?
5. Apa saja peranan supervisi pendidikan dalam
meningkatkan kemampuan diri guru ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam
pembahasan makalah ini adalah :
1. Memahami pengertian hakikat supervisi.
2. Mengetahui prinsip-prinsip supervisi pendidikan.
3. Mengetahui pendekatan dalam supervisi pendidikan.
4. Mengetahui tekhnik-tekhnik supervisi pendidikan
5. Mengetahui peranan supervisi pendidikan dalam
meningkatkan kemampuan diri guru
BAB II
PEMBAHASAN
MENINGKATKAN KUALITAS DIRI
MELALUI SUPERVISI PENDIDIKAN
A. Pengertian
hakikat supervisi
Secara etimologi, istilah supervisi berasal dari bahasa
inggris supervision yang berarti
kepengawasan.
Pelaku
atau pelaksanaannya disebut supervisor dan orang yang disupervisi disebut
subjek supervisi. Secara morfologis, supervisi terdiri dari dua kata, yaitu
super (atas) dan vision (pandang, lihat ,
amati, atau awasi). Supervisi, karenanya diberi makna melihat, melirik,
memandang, mengamati, atau mengawasi dari atas.
Menurut Adams dan
dickey (1959) mendefinisikan bahwa supervisi adalah program yang berencana
untuk memperbaiki pengajaran.[1]
Menurut Burton dan
Bruckner (1955) supervisi adalah suatu tekhnik pelayanan yang tujuan utamanya
mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak.[2]
Menurut Wiles (1995)
mendefinisikan supervisi sebagai bantuan dalam pengembangan situasi belajar
mengajar.[3]
Dari penjelasan
diatas dapat penulis simpulkan bahwa hakikat supervisi pendidikan adalah
usaha memberi layanan dan bantuan
dari
pihak atasan kepada para guru dan pihak sekolah lainnya dalam menangani belajar para peserta didik,
untuk memperbaiki situasi belajar mengajar agar para peserta didik dapat
belajar secara efektif dan efisien dengan prestasi dan mutu belajar yang
semakin meningkat.
Dalam menjalankan
tugasnya, seorang supervisor harus memiliki kompetensi (kemampuan).[4] Kompetensi-kompetensi
yang harus dimiliki seorang supervisor adalah :
a. Supervisor adalah orang yang beragama,agama membuat
supervisor selalu ingat bahwa diatasnya masih ada yang berkuasa. Dengan
demikian supervisor selalu mawas diri.
b. Supervisor harus berprikemanusiaan.
c. Supervisor harus berperasaan social.
d. Supervisor harus bersifat demokratis.
e. Supervisor harus memiliki kepribadian yang simpatik.
f. Supervisor harus terampil dalam berkomonikasi.
g. Supervisor harus bersikap ilmiah.
h. Supervisor harus menguasai tekhnik-tekhnik supervisi.
i.
Supervisor
harus bekerja berdasarkan tujuan.
j.
Supervisor
harus dapat membuat alat evaluasi dalam rangka supervisinya.
k. Supervisor harus patuh pada etika jabatannya.
B. Prinsip-prinsip
supervisi pendidikan
Dalam Pelaksanaan Supervisi pendidikan tidak
terlepas akan pertimbangan prinsip-prinsip yang ada. Menurut Sahertian prinsip
supervisi adalah :
a. Prinsip ilmiah(Scientific)
Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data objectif yang diperoleh
dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar.
b. Prinsip demokratis
Layanan dan bantuan yang diberikan kepada guru didasarkan hubungan
kemanusiaan yang akrab dan hangat,sehingga guru-guru merasa aman dalam
menjalankan tugasnya.
c. Prinsip kerja sama
Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah asingnya supervisi sharing of idea, memberi support mendorong, menstimulasi guru, sehingga
mereka meras tumbuh bersama.
d. Prinsip konstruktif dan kreatif
Setiap
guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi dan kreatifitasnya
jika supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan,bukan melalui
cara-cara yang menakutkan.
Adapun
prinsip-prinsip supervisi yang lain diantaranya yaitu:
a.
Mengutamakan prakarsa dan tanggung jawab kepala sekolah.
b.
Mengutamakan hubungan kemitraan.
c.
Demokratis
d.
Berorientasi kebutuhan dan aspirasi kepala sekolah.
e.
Saran-saran perbaikan segera diberikan.
f.
Bersifat bantuan untuk meningkatkan kemampuan manajerial kepala sekolah.
g.
Bersifat terbuka dan adil dalam penilaian.
h.
Dilakukan secara terus-menerus.
C. Pendekatan
dalam supervisi
Mempelajari berbagai
pendekatan dalam supervisi memungkinkan guru untuk mempunyai wawasan yang lebih
luas tentang kegiatan supervisi. Dengan demikian, guru dapat berperan serta
dalam melakukan pilihan tentang cara bagaimana supervisor itu akan membantunya.
Pendekatan itu antara lain :
Menurut
Glickman ada tiga pendekatan (orientasi supervisi) yang diterapkan supervisor
didalam melakukan supervisi, antara lain :
a.
Pendekatan Direktif
Pada pendekatan ini yang menonjol dari
supervisor adalah tanggung
jawab supervisi lebih banyak berada pada supervisor. Supervisor menganggap
bahwa dengan tanggung jawab itu ia dapat melakukan perubahan perilaku mengajar
dengan memberikan pengarahan yang jelas terhadap setiap rencana kegiatan yang
dievaluasi.
Walaupun pola ini dianggap kurang efektif dan
bahkan mungkin kurang manusiawi karena guru tidak diberi kesempatan untuk
mengembangkan kemampuannya dan kreativitasnya, namun ada pula guru yang lebih
suka disupervisi dengan pendekatan ini. Menurut Glickman menyatakan bahwa guru
baru ternyata suka dengan pendekatan direktif, karena dengan pendekatan ini ia
berhasil memperbaiki perilaku mengajarnya.
b.
Pendekatan Kolaboratif
Tugas supervisor dalam hal ini adalah
mendengarkan dan memperhatikan secara cermat akan keprihatinan guru terhadap
masalah perbaikan mengajarnya dan juga gagasan-gagasan guru untuk mengatasinya.
Selanjutnya supevisor bisa meminta penjelasan guru apabila ada hal-hal yang
kurang dipahaminya.
Pembimbingan kolaboratif sebuah proses
terstruktur dan berkelanjutan antara dua atau lebih pembelajar profesional
untuk memungkinkan mereka menanamkan pengetahuan, keterampilan dari
sumber-sumber ke dalam praktik sehari-hari. Pembimbing kolaboratif adalah para
pembelajar profesional yang berkomitmen untuk saling bertukar pembelajaran dan
untuk saling memberikan dukungan tanpa menghakimi (memvonis) dengan didasarkan
pada praktik pembelajaran mereka sendiri. Cara ini dapat mendukung dan
mempertahankan kemitraan sukarela dan terstruktur yang mana masing-masing guru
mengaitkan masukan dengan praktik sehari-hari yang tetap didampingi secara
berkelanjutan oleh pengawas sekolah sebagai supervisor.
Pembimbingan
kolaboratif merupakan aktivitas yang mendorong dan meningkatkan cara mengajar guru, antara lain :
1) Mengembangkan pemahaman bersama
atas tujuan-tujuan tertentu.
2)
Mengamati, berpendapat dan mendiskusikan praktik pembelajaran untuk
meningkatkan kesadaran.
3) Sharing pengalaman
belajar bersama.
4) Membuat perencanaan
pembelajaran bersama.
5) Menyusun rencana tindakan
bersama.
6) Bersama-sama menganalisis
pengalaman pembelajaran.
c.
Pendekatan Nondirektif
Pola ini adalah dari premis bahwa belajar
adalah pengalaman pribadi, sehingga pada akhirnya individu harus mampu
memecahkan masalahnya sendiri. Peranan supervisor di sini adalah mendengarkan,
mendorong atau membangkitkan kesadaran diri dan pengalaman-pengalaman guru.
Oleh karena itu pendekatan ini bercirikan perilaku di mana supervisor
mendengarkan guru, mendorong guru, mengajukan pertanyaan, menawarkan pemikiran
bila diminta dan membimbing guru melakukan tindakan. Tanggung jawa supervisi
lebih banyak berada pada guru . Jadi perbedaan ketiga pendekatan ini adalah
terletak pada besar kecilnya tanggung jawab supervisor dan guru pada saat
proses supervisi dengan menonjolnya perilaku-perilaku supervisi tertentu
pada masing-masing pendekatan.
D. Tekhnik-tekhnik
supervisi pendidikan
Supervisi dapat
dilakukan dengan berbagai cara, dengan tujuan agar apa yang diharapkan bersama
dapat menjadi kenyataan. Secara garis besar, tekhnik supervisi dapat dibedakan
menjadi dua,[5]
yaitu :
1.
Tekhnik
perorangan
Teknik perorangan ialah supervisi yang dilakukan
secara perorangan. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain :
a. Mengadakan kunjungan kelas (classroom visitation)
b. Mengadakan kunjungan observasi (observation visits)
c. Membimbing guru-guru tentang cara-cara mempelajari
pribadi siswa atau mengatasi prablema yang dialami siswa.
d. Membimbing guru-guru dalam hal-hal yang berhubungan
dengan pelaksanaan kurikulum sekolah.
2. Tekhnik kelompok
Tekhnik kelompok ialah supervisi yang dilakukan secara
kelompok. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain :
a. Melakukan pertemuan atau rapat (meetings)
b. Mengadakan diskusi kelompok (group discussions)
c. Mengadakan penataran-penataran (inservice-training)
3. Fungsi
dan tujuan supervisi
Supervisi
pendidikan memiliki beberapa fungsi, Menurut Baharuddin Harahab (1983) adalah
sebagai berikut :
a. Supervisi dapat menemukan kegiatan yang sudah sesuai
dengan tujuan dan yang belum sesuai dengan tujuan.
b. Supervisi dapat memberi keterangan tentang apa yang
perlu dibenahi lebih dahulu.
c. Melalui supervisi dapat diketahui petugas (guru,kepala
sekolah) yang perlu ditatar dan yang perlu diganti.
d. Melalui supervisi dapat diketahui buku yang tidak
sesuai dengan tujuan pengajaran.
e. Melalui
supervisi dapat diketahui kelemahan kurikulum.
f. Melalui supervisi mutu proses belajar dan mengajar
dapat ditingkatkan serta sesuatu yang baik dapat dipertahankan.
Menurut Sahertian
(2000) tujuan supervisi adalah memberikan layanan dan bantuan untuk
meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas yang pada gilirannya dapat
meningkatkan kualitas belajar siswa.[6]
Bukan saja memperbaiki kemampuan mengajar tapi juga untuk pengembangan potensi
dan kualitas guru. Pendapat ini sesuai dengan apa yang dikemukakan Olive bahwa
sasaran supervisi pendidikan ialah sebagai berikut :
a. Mengembangkan kurikulum yang sedang dilaksanakan di
sekolah.
b. Meningkatkan proses belajar mengajar di sekolah.
c. Mengembangkan kemampuan seluruh staf di sekolah.
Dengan demikian tujuan supervisi dalam meningkatkan
mutu kerja guru adalah sebagai berikut :
a. Membantu
guru dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai
tujuan tersebut.
b. Membantu
guru dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan
siswanya.
c. Membentuk
moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif,
bekerjasama secara akrab dan bersahabat serta saling menghargai satu dengan
lainnya.
d. Meningkatkan
kualitas pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa.
e. Meningkatkan
kualitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi, keahlian dan alat
pengajaran.
f. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya
guna dan terlaksana dengan baik.
g. Meningkatkan
keefektifan dan efisiensi sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan
dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan tentang pengertian supervisi yang
dikemukakan para ahli diatas dapat disimpulkan bahwasanya supervisi adalah
suatu layanan dan bantuan yang diberikan dari pihak atas kepada guru-guru dan
pihak sekolah dalam memperbaiki pengajaran agar pengajaran akan lebih baik
lagi.
Dalam pelaksanaanya supervisi tidak terlepas dari
prinsip-prinsip yang harus dilaksanakan,prinsip tersebut adalah prinsip ilmiah (Scientific), prinsip demokrasi, prinsip
kerja sama, prinsip konstruktif dan kreatif.
Supervisi memiliki beberapa tekhnik,tekhnik tersebut
ada dua, yaitu supervisi perorangan dan supervisi kelompok.
Dalam peranannya dalam meningkatkan kualitas mutu guru
dalam mengajar supervise mampu memperbaiki kinerja guru dalam mengajar agar
lebih baik lagi dan mampu menjalankan tugasnya dengan professional.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini tentunya masih banyak terdapat
kekurangan-kekurangan yang tidak disadari penulis. Penulis mengharapkan
kritikan dan saran dari semua pihak agar makalah ini lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto,
M. ngalim. 1993.
Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, Bandung : PT.Remaja
Rosdakarya.
Purwanto, M. ngalim. dkk. 1992. Administrasi
Pendidikan, Jakarta : PT. Mutiara Sumber
Widya.
Soetjipto. dan Raflis kasasi. 1994. Profesi Keguruan,
Jakarta : Rineka cipta.
Zainal aqid, dan Elham Rahmanto. 2007. Membangun
Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah, Bandung : Yrama Widya.
Ahmad azhari, 2003. Supervisi Rencana Program
Pembelajaran, Ciputat : Rian Putra.
www.arminaperdana.blogspot.com,
http://grosirlaptop.blogspot.com
[1] Zainal aqib, Membangun
Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah. (Bandung : Yrama Widya,2007) hal.
187
[2] Ibid, hal. 188
[3] Soetjipto, Profesi Keguruan.
(Jakarta : Rineka Cipta, 1994) hal. 233
[4] Zainal aqib, Membangun Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah. (Bandung : Yrama Widya,
2007) hal. 188
[5] Purwanto, M. Ngalim, Administrasi
dan Supervisi Pendidikan. (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1993) hal.120
[6] Zainal aqib, Membangun Profesionalme
Guru dan Pengawas Sekolah. (Bandung : Yrama Widya,2007) hal. 190
makasi, setelah membaca saya sedikit tau tentang supervisi,,, manfaat sekali buat tambahan data reverensi tugasku :D
BalasHapus